BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Pada
awal abad 20, sosiologi mempunyai peranan penting dalam pemikiran pendidikan,
sehingga lahirlah sosiologi pendidikan. Sebagai mana akhir abad 19, psikologi
mempunyai pengaruh besar dalam dunia pendidikan, sehingga lahirlah suatu
disiplin baru yang disebut psikologi pendidikan.
Sosiologi
pendidikan dan psikologi pendidikan mempunyai peranan yang komplementer bagi
pemikiran pendidikan,. Apabila sosiologi pendidikan memandang segala pendidikan
dari stuktur sosial masyarakat, maka psikologi pendidikan memandang gejala
pendidikan dari sudut perkembangan pribadi. Tugas pendidikan menurut sosiologi
ialah memelihara kehidupan dan mendorong kemajuan masyarakat. Pada umumnya kaum
pendidik dewasa ini memandang tujuan akhir pendidikan lebih bersifat
sosiolistis daripada individualistis.
Berdalih
untuk dapat memahami secara sederhana mengenai sosiologi pendidikan, maka
kelompok kami menyusun makalah dengan judul “Pengertian, Ruang Lingkup dan
Signifikansi Sosiologi Pendidikan”. Untuk keterangan lebih lanjut akan
dijelaskan dalam bab berikutnya yaitu bab pembahasan.
I.2.
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian
Sosiologi Pendidikan?
2. Apa saja Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan?
3. Apa
Urgensi sosiologi pendidikan?
I.3.
Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian sosiologi
pendidikan.
2. Dapat mengetahui ruang ligkup sosiologi
pendidikan.
3. Dapat mengetahui urgensi sosiologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.
Pengertian Sosiologi Pendidikan
Ditinjau
dari segi etimologinya istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan
yaitu sosiologi dan pendidikan. Maka sepintas saja telah jelas bahwa di dalam
sosiologi pendidikan itu yang menjadi masalah sentralnya ialah aspek-aspek
sosiologi di dalam pendidikan.[1]
Secara
harfiah atau etimologis (definisi nominal), Sosiologi berasal dari bahasa Latin
: socius = teman, kawan, sahabat, dan Logos = ilmu pengetahuan.Sedangkan secara
operasional (definisi real), beberapa pakar sosiologi mendefinisikan sebagai
berikut[2]:
a. Sosiologi adalah studi tentang hubungan
antara manusia (human relationship). (Alvin Bertrand)
b. Sosiologi adaah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia
dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal
maupun material, baik statis maupun dinamis. (Mayor Polak)
c. Sosiologi adalah ilmu masyarakat umum.
(P.J. Bouman)
d. Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah
ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubaha-
perubahan sosial. (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi)
Setelah
mengetahui arti dari sosiologi, selanjutnya kita akan mencari tahu definisi
dari pendidikan (paedagogie). Pendidikan lebih menekankan dalam hal praktek,
yaitu menyangkut kegiatan belajar mengajar.Pendidikan (paedagogie) secara
etimologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “Pais”, artinya anak,
dan “Again” diterjemahkan membimbing, jadi paedagogie yaitu bimbingan yang
diberikan kepada anak.
Secara
definitive pendidikan (paedagogie) diartikan oleh para tokoh pendidikan,
sebagai berikut : menurut John Dewey, pendidikan adalah proses pembentukkan
kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam
dan sesama manusia.
Menurut
Langeveld, mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya supaya
enjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang disadari dan dilaksanakan
dengan sengaja antara orang dewasa dengan anak/yang belum dewasa. Menurut
Hoogeveld, mendidik adalah membentu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan
tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri. Menurut SA. Branata dkk.,
pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara
yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai
kedewasaan. Menurut Rousseau, pendidikan adalah member kita perbekalan yang
tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada qaktu
dewasa. Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Menurut GBHN, pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup.[3]Menurut
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati dalam buku Ilmu Pendidikan mereka menyatakan
pendidikan pada hakikatnya suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab
yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga tinbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai
kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus.[4]
Menurut
H.P. Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sosiology” dikatakan bahwa :
sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memcahkan
masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied
sociology. Menurut Prof. DR. S. Nasution, M.A., Sosiologi Pendidikan ialah ilmu
yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.Menurut F.G. Robbins,
Sosiologi Pendidikan ialah sosiologi khusus yang bertugas menyelidiki struktur
dan dinamika proses pendidikan..Menurut E.G. Payne, Sosiologi Pendidikan ialah
studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu
sosiologi yang diterapkan.
Jadi sosiologi pendidikan adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan masyarakat dengan pendidikan
atau ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pendidikan-pendidikan yang ada
di lingkungan masyarakat.
B. Tujuan Sosiologi Pendidikan
Dari beberapa pengertian yang
dikemukakan dapat disebutkan beberapa konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan,
yaitu sebagai berikut:[5]
1. Menurut
E.G. Payne, sosiologi pendidikan bertujuan utama memberikan kepada guru-guru
(termasuk kepada peneliti dan siapapun yang terkait dalam pendidikan)
latihan-latihan yang efektif dalam bidang sosiologi sehingga dapat memberikan
sumbangannya secara cepat dan tepat kepada masalah pendidikan.
Adapun
tujuan daripada sosiologi pendidikan di Indonesia ialah :[6]
a. Berusaha
memahami peranan sosiologi daripada kegiatan sekolah terhadap masyarakat,
terutama apabila sekolah ditinjau dari segi kegiatan intelektual.
b. Untuk
memahami seberapaka jauhkah guru dapat membina kegiatan sosial anak didiknya
untuk mengembangkan kepribadian anak.
c. Untuk
mengetahui pembinaan ideologi Pancasila dan Kebudayaan nasional Indonesia
dilingkungan pendidikan dan pegajaran.
d. Untuk
mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan masyarakat sekitarnya agar
supaya pendidikan mempunyai kegunaan praktis dalam masyarakat, dan Negara
seluruhnya.
e. Untuk
menyelidiki fator-faktor kekuatan masyarakat, yang bisa menstimulir pertumbuhan
dan perkkembangan kepribadian anak.
f. Memberi
sumumbangan yang positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
g. Memberi
pegangan terhadap penggunaan
sebagaiprinsif-prinsif sosiologi untuk mengadakan sosiologi sikap dan
kepribadian anak didik.
II.2. Ruang Lingkup Sosiologi
Pendidikan
Sekarang ini, sesungguhnya banyak
tersedia nahan-bahan yang daripadanya bisa dikembangkan sejumlah teori mengenai
hubungan sistem pendidikan (khususnya sekolah) dengan aspek-aspek lain dalam
masyarakat. Adapun yang tercakup dalam kelompok ini, ialah[7]
:
a. Hubungan
antara sistem pendidikan dan proses sosial
dan perubahan kebudayaan.
b. Fungsi sistem pendidikan formal di dalam
proses pembaharuan sosial, misalnya di dalam hubungan antara manusia yang
berkenaan dengan ras, budaya dan kelompok-kelompok lainnya.
c. Fungsi
sistem pendidikan di dalam proses pengendalian sosial.
d. Hubungan
antara sistem pendidikan dengan pendapat umum.
e. Hubungan
antara pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status, dan
f. Keberartian
pendidikan sebagai suatu simbol terpercaya di dalam kebudayaan demokratis.
Menurut S. Nasution ada
beberapa pokok penelitian sosiologi pendidikan, yaitu[8]:
a. Hubungan sistem pendidikan dengan
aspek-aspek lain dalam masyarakat, meliputi :
1) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.
2) Hubungan antara sistem pendidikan dengan
proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan.
3) Fungsi sistem pendidikan dalam proses
perubahan sosial dan kultural.
4) Hubungan pendidikan dengan sistem
tingkat/status sosial.
5) Fungsi sistem
pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya.
b. Hubungan antar manusia dalam sekolah
(analisis struktur sosial di sekolah) antara lain yaitu :
1) Hakikat kebudayaan sekolah, sejau ada
perbedaanya dengan kebudayaan di luar sekolah.
2) Pola interaksi sosial atau struktur
masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan antara berbagai
unsur di sekolah, kepemimpinan dan hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan
pola interaksi formal, seperti terdapat dalam klik serta kelompok-kelompok
murid lainnya.
c. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan
kepribadian semua pihak di sekolah. Selain perkembangan pribadi anak, juga
kepribadian guru merupakan pokok penelitiannya, seperti :
1) Peranan sosial guru-guru.
2) Hakikat kepribadian guru.
3) Pengaruh kepribadian guru terhadap kelakuan
anak.
4) Fungsi sekolah dalam sosialisasi murid.
d. Sekolah dalam masyarakat.
Menganalisis pola-pola
interaksi antara sekolah dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam
masyarakat di sekitar sekolah, antara lain :
1) Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah.
2) Analisis proses pendidikan yang terdapat
dalam sistem-sistem sosial dalam masyarakat luar sekolah.
3) Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam
pelaksanaan pendidikan.
4) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam
masyarakat yang bertalian dengan organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami
sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat.
a. Untuk pekerjaan sosial, sosialogi gambaran/pengertian tentang berbagai problem
sosial, asal-usul atau sumber terjadinya, prosesnya, dan sebagainya. Dengan
gambaran seperti in imaka dapat dicari
cara-cara pendekatan untuk mengatasi problem sosial secara cepat.
b. Untuk pembangunan pada umumnya,sosiologi
memberikan penertian tentang”masyarakat” secara luas, sehingga dengan gambaran
tersebut para perencana dan pelaksana pembangunan dapat mencari pola
pembangunan yang paling sesuai agar berhasil. Hal-hal yang dapat diketahui dari
sosiologi untuk pelaksanaan pembangunan antara lain:
1.
Kebutuhan/tuntutan
masyarakat setempat, sehingga pembangunan dapat sesual dengan keadan nyata.
2.
Startifikasi
(pelapisan) sosial, dengan memahaminya dapat menentukan bagi lapisan mana
pembangunan akan dilakukan. Atau mau diapakan lapisan-lapisan sosial itu dalam
pembangunan.
3.
Letak
pusat-pusat kekuasan, dengan mengetahui di tangan siapa kekuasan berada, maka
usaha pembangunan akan mudah di gerakkan.
4.
Sistem dan
saluran-saluran komunikasi, dengan memahami hal ini maka ide-ide pembangunan
dapat sampaikepada anggota masyarakat, dan di terima dengan baik oleh mereka,
karena saluran lewat system dan saluran komunikasi yang tepat.
5.
Perubahan-perubahan
sosial, dengan mengetahui hal ini para perencana dan pelaksana pembangunan
dapat menentukan arah atau penendalian proses perubahan yang sedang atau akan
terjadi. Atau, akibat proses sosial yang telah terjadi, perubahan diharapkan
berkembang menjadi lebih positif.
BAB III
PENUTUP
III.1.
Kesimpulan
Sosiologi
Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan
sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan
pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk
mengontrolnya.
Ruang
lingkup sosiologi pendidikan diantaranya : Hubungan antara sistem pendidikan
dan proses sosial dan perubahan
kebudayaan, Fungsi sistem pendidikan formal di dalam proses pembaharuan sosial,
Fungsi sistem pendidikan di dalam proses pengendalian sosial, Hubungan antara
sistem pendidikan dengan pendapat umum, Hubungan antara pendidikan dengan kelas
sosial atau sistem status, dan Keberartian pendidikan sebagai suatu simbol
terpercaya di dalam kebudayaan demokratis.
sebagai
calon guru harus bisa memahami semua hal yang berada disekitar kita baik
masyarakat peserta didik, lingkungan dan sebagainya. dengan mempelajari
sosiologi pendidikan seseorang bisa mengetahui dan meahami orang lain. semua
ini dapat dilakukan dengan interaksi, pergaulan sosial dan lainnya. dengan
demikian menguasai sosiologi pendidikan sangat penting karena ilmu ini membahas
tentang proses interaksi sosial anak-anak mulai dari keluarga, masa sekolah
sampai dewasa serta dengan kondisi-kodisi sosiokultural yang terdapat di dalam
masyarakat.
III.2.
Saran
Dalam
penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya banyak kekurangan dan
kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana makalah ini dapat disusun
setidaknya mendekati kata sempurna dan dapat mencakup substansi materi yang
ingin disampaikan sehingga tujuan pembelajaranpun dapat terpenuhi.Dalam
kesempatan ini kami selaku penyusun tentunya sangat mengharapkan segala
saran,kritik dan pengayaan yang bersifat membangun dan dapat diberikan landasan
pijakan dari teori yang akan kami tambahkan demi kesempurnaan penyusunan yang
akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi
Abu,Sosiologi Pendidikan,PT Rineka Cipta, Jakarta,2007.
Gunawan
Ary,Sosiologi Pendidikan,PT Rineka Cipta,Jakarta,2000.
Drs.H.Abu
Ahmadi Sosiologi Pendidikan.PT Adi Mahasatya.2007
[2]
Ary H. Gunawan, 2010,
Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan, Jakarta : Rineka
Cipta, Cetak 2, hlm. 3
Komentar
Posting Komentar